Sabtu, 12 Maret 2016

Fakta dan Mitos Tentang Mie Instan

Mie instan, makanan murah dan merakyat memiliki banyak  berita" yang beredar, kebanyakan berita" tersebut hanya berupa mitos yang tidak terbukti  kebenarannya, berikut adalah 4 mitos dan fakta seputar mie instan :

1. Mitos : Styrofoam Mie Instan Berbahaya Bagi Tubuh
Banyak kabar yang mengatakan bahwa Styrofoam pada kemasan mie cup memiliki kandungan yang berbahaya jika digunakan.

Fakta : Styrofoam Mie instan Aman Digunakan
Kemasan mie instan cup terbuat dari styrofoam atau expandable polystyrene yang khusus dipergunakan untuk makanan. Styrofoam ini sudah melewati berbagai penelitian dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sehingga bisa dinyatakan memenuhi syarat sebagai kemasan produk pangan.
Saat diproduksi sebagai kemasan produk pangan, styrofoam ini melalui proses pressing yang begitu ketat dan memenuhi standar. Proses inilah yang membuat molekul-molekuk styrofoam tidak rontok dan akhirnya tidak larut bersama mie instan saat diseduh air panas. Merasa ajaib tanganmu tidak terasa panas saat mie instan cup ini diseduh air panas. Ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh styrofoam atau expandable polystyrene untuk menyerap panas.

2. Mitos : Merebus Mie Instan Dengan Bumbunya Diatas 120 Derajat Celcius Secara Bersamaan Dapat Menyebabkan Kanker
MSG (mono Sodium Glutamat) yang terdapat pada bumbu mie instan jika dimasak pada suhu diatas 120 derajat celcius akan berpotensi menjadi karsinogen dan dapat menyebabkan kanker.
Fakta : Memasak Mie dengan Bumbu Diatas 120 Derajat Celsius Menghilangkan Cita Rasa Mie dan Menghancurkan Tekstur Mie
Merebus mie instan tidak perlu mencapai angka 120 derajat celcius. Titik didih air hanya 100 derajat celcius, bahkan di daerah pegunungan dengan tekanan udara relatif rendah, air mendidih bisa tidak mencapai 100 derajat celcius. Suhu 120 derajat celcius bisa kita dapatkan jika kita memasak dengan tekanan tinggi seperti menggunakan pressure cooker. Masalahnya jika kita memasak mie instan dengan pressure cooker hasilnya mie pasti akan hancur (aka blonyoh). Dan saat mie dimasak bersamaan dengan bumbunya dapat mengurangi cita rasa yang telah diberikan oleh produsen. Mie instan dianjurkan untuk memiliki kuah sebanyak 400 cc. Namun, kebanyakan konsumen memasak air rebusan tidak menggunakan takaran yang dianjurkan. Akibatnya jika bumbunya sudah telanjur tercampur, bisa jadi bumbunya tidak akan terasa sama sekali.

3. Mitos : Mie Instan Terdapat Kandungan Lilin 
Mie instan tidak menempel saat dimasak sehingga dapat disimpulkan bahwa pada mie instan terdapat lapisan lilin yang berbahaya bila dikonsumsi.
Fakta : Mie Instan Tidak Menempel Bukan Karena Memiliki Kandungan Lilin
Mie instan bisa saling tidak melekat satu sama lain bukanlah karena penggunaan zat lilin, melainkan karena adanya kandungan minyak di dalam mie instan. Pada pembuatannya, mie instan melalui proses deep frying yang bertujuan untuk mengurangi kadar air dan membuat mie instan tetap awet. Dari proses inilah, minyak terserap ke dalam adonan mie instan dan akhirnya dikeluarkan pada saat pemasakan

4.  Mitos : Air Rebusan Mie Instan Berbahaya
Air rebusan mie instan banyak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh sebagai akibat dari proses perebusan mie instan. Karena anggapan inilah banyak yang menyarankan untuk mengganti air rebusan pertama dengan air rebusan yang baru.
Fakta : Air Rebusan Mie Banyak Mengandung Manfaat
Menurut Prof.Dr.F.G Winarno Pandangan seputar air rebusan mie berbahaya keliru. Dia menjelaskan di dalam air rebusan mie justru mengandung zinc, vitamin, zat besi dan betakaroten yang dibutuhkan tubuh. Zat-zat gizi yang terkandung dalam mie instan akan terlarut ke dalam air ketika proses perebusan. Membuang air rebusan pertama dan mengganti dengan air rebusan baru sama saja membuang gizi dan vitamin yang terkandung di dalamnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar